Jumat, 01 Mei 2009

Pengetahuan yang perlu diketahui oleh orang awam mengenai Thyroid (2)

  • Cinere, Jum’at 1 May 2009
    Ditulis oleh: Fifi Fiana

    Tadinya saya ingin melanjutkan tulisan tentang Thyroid dengan menjelaskan mengenai mental symptom dari seorang penderita Thyroid. Akan tetapi perjalanan konsultasi rutin ke Prof Johan Masjhur di Bandung pada hari Kamis 30 April 2009 membuat saya mengambil keputusan berbeda dalam berbagi pengetahuan mengenai thyroid kepada teman-teman sekalian.

    Ketika saya membaca buku (text book) tentang tyroid, saya agak terkejut membaca informasi mengenai pentingnya dilakukan test hypothyroid atas bayi-bayi yang baru lahir di negara-negara maju. Bahkan dalam buku tersebut dijelaskan dari mulai hari pertama (1) s/d hari ke enam (6) sejak kelahiran bayi, perlu dilakukan test hypothyroid.

    Akan tetapi dalam sesi pertemuan dengan dokter, saya lupa mempertanyakan hal ini, karena pertanyaan untuk kondisi diri saya sendiri sudah mempunyai daftar yang panjang untuk kategori pertanyaan yang akan diajukan ke seorang dengan sekaliber Professor.

    Singkat cerita, kemarin karena lemas yang berlebihan akhirnya saya diberikan suatu obat tambahan dengan dosis 2x200 mg yang harus diminum setiap pagi. Alhamdulillah jadi saat ini ada 4 (empat) jenis obat + vitamin yang harus saya minum setiap hari. Selain itu, saya diminta untuk melakukan pemeriksaan labolatorium oleh sang Prof, terkait dengan Natrium, Chlorida, Kalium tubuh dll (ada 9 item pemeriksaan yang tidak akan pernah masuk dalam pemeriksaan darah jika kita melakukan medical check-up).

    Jam 19.00 meluncurlah kami ke jalan wastu kencana Bandung menuju suatu lab. Ketika sang kasir/receptionist sedang menghitung berapa jumlah yang akan dibayar, seperti biasa dengan tidak sabar dan untuk tidak “bengong” menunggu kasir menghitung jumlah yang harus dibayar, saya berdiri dan berkeliling lab, membaca semua tulisan yang ada.

    Saya terkejut sekali ketika saya membaca semacam poster mengenai anjuran pemeriksaan thyroid bagi ibu-ibu hamil? Akhirnya..lagi-lagi tanpa sabar saya tanyakan kepada sang kasir apa perlunya pemeriksaan thyroid bagi ibu hamil dalam trisemester pertama kehamilannya?
    Beliau menghentikan menghitung jumlah yang harus saya bayar, dan sambil tersenyum menjelaskan bahwa, walaupun ibunya dalam keadaan sehat, bisa saja terjadi penyimpangan kelenjar thyroid ketika hamil yang membahayakan bagi janin. Lagi-lagi saya mengajukan pertanyaan: “Seperti apa mbak? Apakah seperti CMV (Citomegalovirus); Rubella dan Toxoplasma?”. Lagi-lagi dengan tersenyum sang kasir menjawab: ”Kurang lebih demikian bu, mungkin saya bisa menyelesaikan perhitungan milik ibu, dan saya akan carikan leaflet mengenai hal ini untuk ibu.”
    Akhirnya saya menjawab:”Terima kasih mbak, walaupun dengan umur saya, saya tidak berencana mempunyai anak lagi, tapi paling tidak saya bisa berbagi pengetahuan dan informasi dengan para ibu-ibu muda yang saya kenal, atau para calon ibu, ataupun para pasangan muda.”

    Sang kasir menepati janjinya, sebelum saya meninggalkan lab untuk kembali ke Jakarta bersama kakak ipar dan supir kami, beliau memberikan leaflet yang dimaksud.

    Tiba di rumah, dan tengah malam, saya tidak sabar membaca informasi tersebut, alangkah terkejutnya saya bahwa hypothyroid bawaan yang sudah ada sejak bayi lahir, dapat menyebabkan keterbelakangan mental dan kretinisme (terhambatnya pertumbuhan fisik dan mental). Dimana bayi akan lahir terlihat normal, dan baru secara fisik terlihat kurang/tidak normal setelah bayi berusia 3 (tiga) bulan ke atas. Karena dari penelitian 1 dari 4000 kelahiran, mengalami hypothyroid bawaan.

    Jadi, sebenarnya pemeriksaan darah pada trisemester pertama kehamilan terkait hypothyroid adalah untuk melakukan terapi sedini mungkin dan untuk antisipasi terjadinya keterbelakangan mental dan kretinisme pada keturunan kita.

    Selain pemeriksaan selama kehamilan, sesegera setelah seorang ibu melahirkan, dianjurkan segera melakukan pemeriksaan TSH neonatus kepada sang bayi yang baru dilahirkan.
    Kapan waktunya? Yaitu di Indonesia, dianjurkan setiap hari pada saat usia bayi 3 s/d 5 hari, dan kemudian pada saat bayi berusia 2 (dua) minggu dilakukan kembali TSH test untuk konfirmasi. Maka jika memang keturunan kita tersebut menderita hypothyroid, akan dilakukan pengobatan dan pemantauan secara rutin.

    Terapi yang efektif harus dilakukan beberapa minggu setelah bayi dilahirkan, dan keterlambatan terapi bagi bayi dengan hypothyroid bawaan, ditengarai dapat menyebabkan berkurangnya kecerdasan.

    Sebenarnya, apa yang menjadikan terjadinya hypothyroid bawaan pada bayi baru lahir? Sebenarnya, selain karena tentunya faktor suratan dari yang di atas (Allah), secara kaca mata manusia dan medis, sementara waktu ini ada beberapa hal yang diyakini sebagai penyebab hypothyroid bawaan sbb:
    - Penggunaan obat-obatan hyperthyroid pada ibu-2 penderita hyperthyroid dan sedang hamil.
    - Secara alami, ibu hamil memproduksi antibody thyroid selama hamil, sehingga memblokir hormon thyroid pada janin
    - Kadar yodium ibu yang berlebihan selama hamil dan menyusui

    Saya sangat yakin bahwa penjelasan saya ini sangat minim informasi, akan tetapi saya berharap paling tidak kita – terutama para ibu muda, pasangan muda maupun calon orang tua mengetahui hal ini sejak dini. InsyaAllah berbagi informasi yang baik tidak akan merugikan siapapun selama kita melihat dari kaca mata positif.